first post

Jumat, 22 Februari 2013

ahbabul mushtofa

abib Syech bin Abdulkadir Assegaf adalah salah satu putra dari 16 bersaudara putra-putri Alm. Al-Habib Abdulkadir bin Abdurrahman Assegaf ( tokoh alim dan imam Masjid Jami' Asegaf di Pasar Kliwon Solo), berawal dari pendidikan yang diberikan oleh guru besarnya yang sekaligus ayah handa tercinta, Habib Syech mendalami ajaran agama dan Ahlaq leluhurnya. Berlanjut sambung pendidikan tersebut oleh paman beliau Alm. Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf yang datang dari Hadramaout. Habib Syech juga mendapat pendidikan, dukungan penuh dan perhatian dari Alm. Al-Imam, Al-Arifbillah, Al-Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsyi (Imam Masjid Riyadh dan pemegang magom Al-Habsyi). Berkat segala bimbingan, nasehat, serta kesabaranya, Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf menapaki hari untuk senantiasa melakukan syiar cinta Rosull yang diawali dari Kota Solo. Waktu demi waktu berjalan mengiringi syiar cinta Rosullnya, tanpa di sadari banyak umat yang tertarik dan mengikuti majelisnya, hingga saat ini telah ada ribuan jama'ah yang tergabung dalam Ahbabul Musthofa. Mereka mengikuti dan mendalami tetang pentingnya Cinta kepada Rosull SAW dalam kehidupan ini. Ahbabul Musthofa, adalah salah satu dari beberapa majelis yang ada untuk mempermudah umat dalam memahami dan mentauladani Rosull SAW, berdiri sekitar Tahun1998 di kota Solo, tepatnya Kampung Mertodranan, berawal dari majelis Rotibul Haddad dan Burdah serta maulid Simthut Duror Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf memulai langkahnya untuk mengajak ummat dan dirinya dalam membesarkan rasa cinta kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW . KEGIATAN AHBABUL MUSTHOFA Pengajian Rutin (zikir & sholawat) setiap hari Rabu Malam dan Sabtu Malam Ba'da Isyak di Kediaman Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf . Pengajian Rutin Selapanan Ahbabul Musthofa - Purwodadi ( Malam Sabtu Kliwon ) di Masjid Agung Baitul Makmur Purwodadi. - Kudus ( Malam Rabu Pahing ) di Halaman Masjid Agung Kudus. - Jepara ( Malam Sabtu Legi ) di Halaman Masjid Agung Jepara . - Sragen ( Malam Minggu Pahing ) di Masjid Assakinah, Puro Asri, Sragen. - Jogja ( Malam Jum'at Pahing ) di Halaman PP. Minhajuttamyiz, Timoho, di belakang Kampus IAIN. - Solo ( Malam Minggu Legi ) di Halaman Mesjid Agung Surakarta. BIOGRAPHY HABIB SYECH BIN ABDULKADIR ASSEGAF Habib Syech bin Abdulkadir Assegaf was born in Solo city, Indonesia. When he was young he was the ‘muazzin’ for the Assegaf Mosque in Solo. At times, he read the Qasidah at Masjid Riyadh with the late Habib Anis Al Habsyi. He regularly led the singing and reading of Qasidah and ‘Sholawat’ with Majlis of Ahbaabul Mushthofa with the various Wirid such as Ratib Al Attas, the Diwan and ‘Sholawat’ of Habib Ali Al-Habsyi and the Diwan and Qasidah of the famous Imam Abdullah Al Haddad para tokoh ulama para tokoh ulama Foto bersama KH. Sya'roni Ahmadi dan Habib Alwi Ba'agil CD QOSIDAH CD QOSIDAH NADA SAMBUNG QOSIDAH NADA SAMBUNG QOSIDAH ASHAB AHBABUL MUSTHOFA KUDUS ASHAB AHBABUL MUSTHOFA KUDUS 14 Agustus, 2011 PERSPEKTIF PROF.DR. BUYA HAMKA TENTANG EKSISTENSI KETURUNAN SAYYIDINA MUHAMMAD SAW Panggilan Habib atau Sayyid, Syarif dan lain-lain merupakan panggilan yang sering kita dengar untuk sebutan keturunan Rasululalh saw. Sebagian masyarakat menggunakan panggilan ini dan sebagian lain tidak. Ada juga yang tidak mengakui keturunan Rasulullah saw namun ada yang tidak. Berikut adalah pendapat Prof. Dr. Hamka dalam menerangkan masalah Gelar Sayid atau Habib yang cukup bijaksana. H. Rifai, seorang Indonesia beragama Islam yang tinggal di Florijin 211 Amsterdam, Nederland, pada tanggal 30 Desember 1974 telah mengirim surat kepada Menteri Agama H.A. Mukti Ali dimana ia mengajukan pertanyaan dan mohon penjelasan secukupnya mengenai beberapa hal. Oleh Menteri Agama diserahkan kepada Prof. Dr.H. Abdul Malik Karim Amrullah (HAKMA) untuk menjawabnya melalui PANJI MASYARAKAT, dengan pertimbangan agar masalahnya dapat diketahui umum dan manfaatnya telah merata. Penulis Yang pertama sekali hendaklah kita ketahui bahwa Nabi s.a.w tidaklah meninggalkan anak laki-laki. Anaknya yang laki-laki yaitu Qasim, Thaher, Thaib, dan Ibrahim meninggal di waktu kecil belaka. Sebagai seorang manusia yang berperasaan halus, beliau ingin mendapat anak laki-laki yang akan menyambung keturunan (Nasab) beliau hanya mempunyai anak-anak perempuan, yaitu Zainab, Ruqayyah, Ummu Kaltsum dan Fathimah. Zainah memberinya seorang cucu perempuan. Itupun meninggal dalam sarat menyusu. Ruqayyah dan Ummu Kaitsurr mati muda. Keduanya isteri Usman bin Affan, meninggal Ruqayyah berganti Ummu Kaltsum (ganti tikar), ketiga anak perempuan inipun meninggal dahulu dari beliau. Hanya Fathimah yang meninggal kemudian dari beliau dan hanya dia pula yang memberi beliau cucu laki-laki. Suami Fahimah adalah Ali Bin Abi Thalib. Abu Thalib adalah abang dari ayah Nabi dan yang mengasuh Nabi sejak usia 8 tahun. Cucu laki-laki itu ialah Hasan dan Husain. Maka dapatlah kita merasakan, Nabi seorang manusia mengharap anak-anak Fathimah inilah yang akan menyambung turunannya. Sebab itu sangatlah kasih sayang dan cinta beliau kepada cucu-cucunya ini. Pernah beliau sedang ruku si cucu masuk ke dalam kedua celah kakinya. Pernah sedang beliau Sujud si cucu berkuda ke atas punggungnya. Pernah sedang beliau khutbah, si cucu sedang ke tingkat pertama tangga mimbar. Al-Tarmidzi merawjkan dari Usamah Bin Zaid bahwa dia (Usamah) pernah melihat Hasan dan Husain berpeluk di atas kedua belah paha beliau. Lalu beliau s.a.w. berkata: Kedua anak ini adalah anakku, anak dari anak perempuanku. Ya Tuhan Aku sayang kepada keduanya”. Dan diriwayatkan oleh Bukhari dan Abi Bakrah bahwa Nabi pernah pula berkata tentang Hasan; ‘Anakku ini adalah SAYYID (Tuan), moga-moga Allah akan mendamaikan tersebab dia diantara dua golongan kaum Muslimin yang berselisih. Nubuwat beliau itu tepat. Karena pada tahun 60 hijriah Hasan menyerahkan kekuasaan kepada Mu’awiyah, karena tidak suka melihat darah kaum Muslimin tertumpah. Sehingga tahun 60 itu dinamai “Tahun Persatuan”. Pernah pula beliau berkata: “kedua anakku ini adalah SAYYID (Tuan) dan pemuda-pemuda di surga kelak”. Barangkali ada yang bertanya: “Kalau begitu jelas bahwa Hasan dan Husain itu cucunya, mengapa dikatakannya anaknya”. Ini adalah pemakaian bahwa pada orang Arab, atau bangsa-bangsa Semit. Di dalam Al-Qur’an surat ke-12 (Yusuf) ayat 6 disebutkan bahwa Nabi Yakub mengharap moga-moga Allah menyempurnakan ru’matnya kepada puteranya Yusuf” sebagai mana telah disempurnakanNya ni’mat itu kepada kedua bapamu sebelumnya, yaitu Ibrahim dan Ishak. Pada hal yang bapa, atau ayah dari Yusuf adalah Ya’kub. Ishak adalah neneknya dan ibrahim adalah nenek ayahnya. Di ayat 28 Yusuf berkata: Bapa-Bapaku Ibrahim dan Ishak dan Ya’kub. Artinya nenek-nenek moyang disebut bapa, dan cucu cicit disebut anak-anak. Menghormati keinginan Nabi yang demikian, maka seluruh umat Muhammad menghormati mereka. Tidakpun beliau anjurkan, namun kaum Quraisy umumnya dan Bani Hasyim dan keturunan hasan dan Husain mendapat kehormatan istimewanya di hati kaum Muslimin. Bagi ahlis-sunnah hormat dan penghargaan itu biasa saja. Keturunan Hasan dan Husain di panggilkan orang SAYYID; kalau untuk banyak SADAT. Sebab Nabi mengatakan “Kedua anakku ini menjadi SAYYID (Tuan) dari pemuda-pemuda di syurga; Disetengah negeri di sebut SYARIF, yang berarti orang mulia atau orang berbangsa; kalau banyak ASYRAF. Yang hormat berlebih-lebihan, sampai mengatakan keturunan Hasan dan Husain berlebih-lebihan, sampai mengatakan keturunan Hasan dan Husain itu tidak pernah berdosa, dan kalau berbuat dosa segera diampuini. Allah adalah ajaran (dari suatu aliran – penulis) kaum Syi’ah yang berlebih-lebihan. Apatah lagi di dalam Al-Qur’an, surat ke-33 “Al-Ahzab”, ayat 30, Tuhan memperingatkan kepada isteri-isteri Nabi bahwa kalau mereka berbuat jahat, dosanya lipat ganda dari dosa orang kebanyakan. Kalau begitu peringatan Tuhan kepada isteri-isteri Nabi, niscaya demikian pula kepada mereka yang dianggap keturunannya. MENJAWAB pertanyaan tentang benarkah Habib Ali Kwitang dan Habib Tanggul keturunan Rasulullah s.a.w ? Sejak zaman kebesaran Aceh telah banyak keturunan-keturunan Hasan dan Husain itu datang ke tanah air kita ini. Sejak dari semenanjung Tanah Melayu, Kepulauan Indonesia dan Philipina. Harus diakui banyak jasa mereka dalam penyebaran Islam di seluruh Nusantara ini. Penyebar Islam dan Pembangunan Kerajaan Banten dan Cirebon adalah Syarif Hidayatullah yang dipernankan di Aceh. Syarif Kebungsuan tercatat sebagai penyebar Islam ke Mindanao dan Sulu. Sesudah pupus keturunan laki-laki dari Iskandar Muda Mahkota Alam pernah Bangsa Sayid dari keluarga Jamalullail jadi Raja di Aceh. Negeri Pontianak pernah diperintah bangsa Sayid Al-Qadri. Siak oleh keluarga bangsa Sayid bin Syahab. Perlis (Malaysia) dirajai oleh bangsa Sayid Jamalullail. Yang dipertuan Agung III Malaysia Sayid Putera adalah Raja Perlis. Gubernur Serawak yang sekarang ketiga, Tun Tuanku Haji Bujang ialah dari keluarga Alaydrus. Kedudukan mereka di negeri ini yang turun-temurun menyebabkan mereka telah menjadi anak negeri dimana mereka berdiam. Kebanyakan mereka jadi Ulama. Mereka datang dari Hadramautdari keturunan Isa Al-Muhajir dan Faqih Al-Muqaddam. Mereka datang kemari dari berbagai keluarga. Yang kita banyak kenal ialah keluarga Alatasa. Assagaf,Alkaf, Bafaqih, Balfaqih, Alaydrus, bin Syekh Abubakar, Assiry, Al-Aidid, Al Jufri, Albar, Almussawa, Ghatmir, bin Agil, Alhadi, Basyarban, Bazzar;ah. Bamakhramah. Ba;abud. Syaikhan, Azh-Zhahir, bin Yahya dan lain-lain. Yang menurut keterangan Almarhum Sayid Muhammad Bin Abdurrahman bin Syahab telah berkembang jadi 199 keluarga besar. Semuanya adalah dari “Ubaidillah Bin Ahmad Bin Isa Al-Muhajir. Ahmad Bin isa Al-Muhajir Ilallah inilah yang berpindah dari Basrah ke Hadhramaut. Lanjutan silsilahnya ialah Ahmad Bin Isa Al Muhajir Bin Muhammad Al-Naqib bin Ali Al-Aridh Bin Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir Bin Ali Zainal Abidin Bin Husain As-Sibthi Bin Al Bin Abi Thalib. As-Sabthi artinya cucu, karena Husain adalah anak dari Fathurmah binti Rasulullah s.a.w Sungguhpun yang terbanyak adalah keturunan Husain dari hadhramaut itu, ada juga yang keturunan Hasan yang datang dari Hejaz, keturunan Syarif-syarif Makkah Abi Numay, tetapi tidak sebanyak dari Hadramaut. Selain dipanggilkan Tuan Sayid, mereka dipanggil juga HABIB, di Jakarta dipanggilkan WAN. Di Sarawak dan Sabbah disebut Tuanku. Di Pariaman (Sumatera Barat) disebut SIDI. Mereka telah tersebar di seluruh dunia. Di negeri-negeri besar sebagai Mesir, Baghdad, Syam dan lain-lain mereka adalah NAQIB yaitu yang bertugas mencatat dan mendaftarkan keturunan-keturunan itu. Di saat sekarang umumnya telah mencapai 36.37.38 silsilah sampai kepada Sayidina Ali dan Fathimah. Dalam pergolakan aliran lama dan aliran baru di Indonesia, pihak al-Irsyad yang menandatang dominasi kaum Baalwi menganjurkan agar yang menganjurkan agar yang bukan keturunan Hasan dan Husain memakai juga titel Sayid dimuka namanya. Gerakan ini sampai menjadi panas. Tetapi setelah keturunan Arab Indonesia bersatu, tidak pilih keturunan Alawy atau bukan, dengan pimpinan A.R Baswedan, mereka anjurkan menghilangkan perselisihan dan masing-masing memanggil temannya dengan “Al-Akh”, artinya Saudara. Maka baik Habib Tanggul di Jawa Timur dan Almarhum Habib Ali di Kwitang Jakarta, memanglah mereka keturunan dari Ahmad Bin Isa Al-Muhajir yang berpindah dari Bashrah ko Hadramaut itu, dan Ahmad Bin Isa tersebut adalah cucu tingkat ke-6 dari cucu Rasulullah Husain Bin Ali Bin Abi Thalib itu. Kepada keturunan-keturunan itu semuanya kita berlaku hormat, dan cinta, yaitu hormat dan cinta orang Islam yang cerdas, yang tahu harga diri. Sehingga tidak diperbodoh oleh orang-orang yang menyalahgunakan keturunannya itu. Dan mengingat juga akan sabda Rasulullah s.a.w.: janganlah sampai orang lain datang kepadakua dengan amalnya, sedang kamu datang kepadaku dengan membawa nasab dan keturunan kamu, dan pesan beliau pula kepada puteri kesayangannya, Fathimah Al-Batul, ibu dari cucu-cucu itu: “Hai Fathimah binti Muhammad. Beramallah kesayanganku. Tidaklah dapat aku, ayahmu menolongmu dihadapan Allah sedikitpun”. Dan pernah beliau bersabda: “Walaupun anak kandungku sendiri, Fathimah, jika dia mencuri aku potong juga tangannya”. Sebab itu kita ulangilah seruan dari seorang anak ulama besar Alawy yang telah wafat di Jakarta ini, yaitu Sayid Muhammad Bin Abdurrahman Bin Syahab, agar generai-generasi yang datang kemudian dari turunan “Alawy memegang teguh Agama Islam, menjaga pusaka nenek-moyang, jangan sampai tenggelam kedalam peradaban Barat. Seruan beliau itupun akan telah memelihara kecintaan dan hormat Ummat Muhammad kepada mereka. Diposkan oleh H. Faiq Abdullah di 09:12 Tidak ada komentar: Label: Ahbabul Musthofa Solo, Habaib, Habib Syech Makam Rasulullah SAW Makam Rasulullah SAW Makam Rasulullah SAW, disamping kiri adalah Makam Abubakar Shidiq RA (1) Keterangan : 1. Makam Rasulullah Saw 2. Makam Sy. Abu Bakar as Shiddiq 3. Makam Sy. Umar ibn Khaththab 4. Tempat yang menurut suatu riwayat disediakan untuk Nabi Isa AS, ada 2 kemungkinan yaitu berada luruh dengan Rasulullah saw atau berada dibelakang Sy Umar ibn. Khaththab 5. Tempat peristirahatan Siti Aisyah ra. 6. Tempat kedatangan malaikat Jibril ketika menyampaikan wahyu kepada Rasulullah saw. 7. Dinding kamar Siti Aisyah, yang dibengun sendiri oleh Rasulullah saw, hingga saat ine tembok tersebut masih berdiri kokoh 8. Dinding makam berbentuk segilima, yang dibangun oleh Umar ibn Abd Aziz, agar makam Rasulullah saw tidak menyerupai ka’bah dan terlalu dikultuskan oleh umat Islam. 9. Dinding segi lima lapis kedua yang dibangun oleh sultan Qait bay dari Mesir 10. Tiang-tiang yang memperkuat dinding segilima lapis kedua 11. Bagian dari raudlah yang terdapat dibagian dalam tembok kamar makam. 12. Bagian dari raudlah yang terdapat diluar kamar makam, (nomor 12 tidak terdapat pada detail gambar, area ini adalah tempat yang biasanya dijadikan rebutan oleh ummat Islam) 13. Area dengan nomor 13 adalah bukan bagian dari raudlah. 14. Kediaman siti Fathimah ra. 15. Mihrab didalam kediaman siti Fathimah, yang dibangun oleh sultan Qait bay 16. Mihrab tempat tempat Rasulullah seringkali bertahajud seorang diri 17. Tempat Rasulullah shalat tahajud berjamaah bersama ahl suffah, tempat ini berada dibelakang kediaman st Fathimah 18. Lubang besar terletak dibagian depan, lubang ini lurus searah dengan makam Rasulullah saw 19. Lubang kecil terletak dibagian depan searah dengan makam sy Abu Bakar ra 20. Lubang kecil dibagian depan searah dengan makam sy Umar Ibn Khaththab ra 21. Tempat beberapa batu sisa-sisa kediaman Rasulullah saw, yang kemudian dibuang pada masa Khalifah Al Walid ibn Abd. Malik 22. Usthuwanah al Sarir, tempat Rasulullah saw beristirahat ketikaterlalu capai beribadah 23. Usthuwanah al Wufud, tempatRasulullah seringkali menerima tamu-tamu penting 24. Usthuwanah al Hirs, tempat para shahabat bersiaga menjaga Rasulullah saw, seringkali sy Ali ibn Abi Thalib bersiaga ditempat tersebut 25. Bab Al Taubah, pintu masuk makam dibagian depan 26. Bab Aisyah, pintu masuk makam dibagian samping dari arah raudlah 27. Lubang kisi-kisi yang lurus searah dengan kepala Rasulullah saw yang mulia. 28. Lubang kisi-kisi yang lurus searah dengan kaki Rasulullah saw yang mulia 29. Beberapa pintu masuk menuju makam Rasulullah saw 30. Lingkaran kubah kecil yang berada tepat diatas makam Rasulullah saw 31. Lingkaran kubah lapis kedua, yang disebut kubah al zarqa’ 32. Lingkaran kubah lapis ketiga, atau kubah al khadra’ (kubah hijau) yang terlihat dari bagian luar makam. 33. Bagian dari kamar makam (tertulis dengan nomor 32) 34. Panggung setinggi kurang lebih 30 cm, tempat para ahl suffah berjamaahshalat tahajud bersama Rasulullah saw 35. Panggung setinggi kurang lebih 60 cm, tempat ahl suffah biasa berkumpul 36. Usthuwanah al taubah 37. Usthuwanah A’isyah 38. Mihrab tempat shalat Rasulullah saw 39. Usthuwanah al Mukhallaqah 40. Mimbar Rasulullah saw 41. Panggung tempat adzan Diposkan oleh H. Faiq Abdullah di 09:03 1 komentar: Label: Ahbabul Musthofa Solo, Makam Rasulullah SAW Mengenang Makam Baqi Tempo Doeloe Rabu 8 Syawal 1345 Hijriah bertepatan dengan 21 April 1925 mausoleum (kuburan besar yang amat indah) di Jannatul al-Baqi di Madinah diratakan dengan tanah atas perintah Raja Ibnu Saud. Di tahun yang sama pula Raja Ibnu Saud yang Wahabi itu menghancurkan makam orang-orang yang disayangi Rasulullah SAW (ibunda, istri, kakek dan keluarganya) di Jannat al-Mualla (Mekah). Penghancuran situs bersejarah dan mulia itu oleh Keluarga al-Saud yang Wahabi itu terus berlanjut hingga sekarang. Menurut beberapa ulama apa yang terjadi di tanah Arabia itu adalah bentuk nyata konspirasi Yahudi melawan Islam, di bawah kedok Tauhid. Sebenarnya, tujuan utamanya adalah secara sistematis ingin menghapus pusaka dan warisan Islam yang masih tersisa agar Kaum Muslim terputus dari sejarah Islam. Asal Muasal al-Baqi Secara harfiah “al-Baqi” berarti Taman Pepohonan. Dikenal juga sebagai “Jannat al-Baqi” karena “keramatnya” sejak keluarga dan sahabat Rasulullah dimakamkan di tempat ini. Sahabat pertama yang dimakamkan di al-Baqi adalah Usman bin Madhoon yang wafat 3 Syaban tahun 3 Hijriah. Rasulullah memerintahkan menanam pepohonan di sekitar pusaranya. Rasul juga meletakkan dua buah batu di antara makam sahabatnya itu. Tahun berikutnya putra Rasulullah Ibrahim wafat saat masih bayi. Dengan derai air mata Rasulullah memakamkan putranya tercinta itu di al-Baqi. Sejak itulah penduduk Madina ikut juga memakamkan sanak saudaranya di al-Baqi. Apalagi setelah mendengar sabda Rasulullah,” Salam sejahtera untukmu wahai orang yang beriman, Jika Allah berkenan, kami akan menyusulmu. Ya Allah, ampunilah ahli kubur al-Baqi’. Tanah pemakaman al-Baqi perlahan pun diperluas. Tak kurang dari 7000 sahabat Rasulullah dikuburkan di sini. Termasuk juga ahlul baytnya yaitu Imam Hasan bin Ali, Imam Ali bin Husayn, Imam Muhammad al-Baqir, dan Imam Ja’far al-Sadiq. Selain itu, saudara Rasulullah yang dimakamkan di al-Baqi adalah Bibi Safiyah dan Aatikah. Di al-Baqi dimakamkan pula Fatimah binti al-Asad (Ibunda Imam Ali bin Abi Thalib). Khalifah Usman dimakamkan di luar al-Baqi namun belakangan karena perluasan makam maka ia termasuk di al-Baqi. Imam Mazhab Sunni yang terkenal, Malik bin Anas, juga dimakamkan di al-Baqi. Tak pelak al-Baqi adalah tempat amat bersejarah bagi Kaum Muslimin di seluruh jagat raya. Al-Baqi dalam Perspektif Ahli Sejarah Umar bin Jubair melukiskan al-Baqi saat ia berkunjung ke Madinah berkata, “al-Baqi terletak di timur Madinah. Gerbang al-Baqi akan menyambut anda saat tiba di al-Baqi. Saat anda masuk kuburan pertama yang anda lihat di sebelah kiri adalah kuburan Safiyah, bibi Rasulullah. Agak jauh dari situ terletak pusara Malik bin Anas, Salah seorang Imam Ahlus Sunnah dari Madinah. Di atas makamnya didirikan sebuah kubah kecil. Di depannya ada kubah putih tempat makam putra Rasulullah Ibrahim. Di sebelah kanannya adalah makam Abdurahman bin Umar putra Umar bin Khatab, dikenal sebagai Abu Shahma. Abu Shahma dihukum cambuk oleh ayahnya karena minum khamar. Hukuman cambuk untuk peminum khamar seharusnya tidak hingga mati. Namun Umar mencambuknya hingga ajal merenggutnya. Di hadapan kuburan Abu Shahma adalah makam Aqeel bin Abi Thalib dan Abdulah bin Ja’far al-Tayyar. Di muka kuburan mereka terbaring pusara isteri Rasul dan Abbas bin Abdul Mutalib. Makam Imam Hasan bin Ali, terletak di sisi kanan dari gerbang al-Baqi. Makam ini dilindungi kubah tinggi. Di sebelah atas nisan Imam Hasan adalah makam Abbas bin Abdul Muthalib. Kedua makam diselimuti kubah tinggi. Dindingnya dilapisi bingkai kuning bertahtakan bintang indah. Bentuk serupa juga menghias makam Ibrahim putra Rasulullah. Di belakang makam Abbas berdiri rumah yang biasa digunakan Fatimah binti Rasulullah AS. Biasa disebut “Bayt al-Ahzaan” (Rumah Duka Cita). Di tempat ini putri Rasulullah biasa berkabung mengenang kepergian ayahnya tercinta Rasulullah SAWW. Di ujung penghabisan al-Baqi berdiri kubah kecil tempat Usman di makamkan. Di dekatnya terbaring ibunda Ali bin Abi Thalib Fatimah binti Asad.” Satu setengah abad kemudian pengelana terkenal Ibnu Batutah mengunjungi al-Baqi dan menemukan al Baqi tidaklah berbeda dengan yang dilukiskan Ibnu Jubair. Ia menambahkan, “Al-Baqi adalah kuburan sejumlah kaum Muhajirin dan Anshar dan sahabat Nabi lainnya. Kebanyakan mereka tidaklah dikenal.” Berabad-abad lamanya al-Baqi tetap keramat dengan berbagai perbaikan bangunan yang diperlukan. Semuanya berakhir diabad 19 kala Kaum Wahabi muncul. Mereka menajiskan pusara mulia dan menunjukkan sikap kurang ajar pada para syahid dan para sahabat Nabi yang dimakamkan di sana. Muslim yang tidak sependapat dicap sebagai kafir dan dikejar-kejar untuk dibunuh. Penghancuran Pertama al-Baqi Kaum Wahabi percaya menziarahi makam dan pusara Nabi, Imam dan para syuhada adalah pemujaan terhadap berhala dan pekerjaan yang tidak Islami. Mereka yang melakukanya pantas dibunuh dan harta bendanya dirampas. Sejak invasi pertama ke Irak hingga kini, faktanya, Kaum Wahabi, dan penguasa Negara teluk lainnya membantai Kaum Muslim yang tidak sepaham dengan mereka. Tak pelak lagi seluruh dunia Islam sangat menghormati pemakaman al-Baqi. Khalifah Abu Bakar dan Umar bahkan menyatakan keinginannya untuk dimakamkan di dekat makam Rasulullah. Sejak 1205 Hijriah hingga 1217 Hijriah Kaum Wahabi mencoba menguasai Semenanjung Arabia namun gagal. Akhirnya 1217 Hijriah mereka berhasil menguasai Thaif dengan menumpahkan darah muslim yang tak berdosa. Mereka memasuki Mekah tahun 1218 Hijriah dan menghancurkan semua bangunan dan kubah suci, termasuk kubah yang menaungi sumur Zamzam. Tahun 1221, Kaum Wahabi masuk kota Madinah dan menajiskan al-Baqi dan semua mesjid yang mereka lewati. Kaum Wahabi bahkan mencoba menghancurkan pusara Rasulullah, namun entah dengan alasan apa usaha gila itu dihentikan. Di tahun-tahun berikutnya jemaah haji asal Irak, Suriah dan Mesir ditolak untuk masuk kota Mekah untuk berhaji. Raja al-Saud memaksa setiap muslim yang ingin berhaji harus menjadi Wahabi atau jika tidak akan dicap sebagai kafir dan dilarang masuk kota Mekah. Al-Baqi pun diratakan dengan tanah tanpa menyisakan apapun, termasuk nisan atau pusara. Belum puas dengan tindakan barbarnya Kaum Wahabi memerintahkan tiga orang kulit hitam yang sedang berziarah ke pusara Nabi untuk menunjukkan tempat persembunyian harta benda. Raja Ibnu Saud merampas harta benda itu untuk dirinya sendiri. Ribuan Muslim melarikan diri dari Mekah dan Madinah. Mereka menghindari kejaran Kaum Wahabi. Muslim di seluruh dunia mengutuk tindakan Saudi dan mendesak khalifah kerajaan Otoman menyelamatkan situs-situs bersejarah dari kehancuran. Dibawah pimpinan Muhammad Ali Basha mereka menyerang Hijaz, dengan bantuan suku-suku setempat, akhirnya mereka menang, lalu ia mengatur hukum dan pemerintahan di Hijaz, khususnya Mekah dan Madinah. Sekaligus mengusir keluarga al-Saud. Muslim di seluruh dunia bergembira. Di Mesir perayaan berlanjut hingga 5 hari! Tak diragukan lagi kegembiraan karena mereka bisa pergi haji dan pusara mulia pun diperbaiki lagi. Tahun 1818 Masehi Khalifah Ottoman Abdul Majid dan penggantinya Abdul Hamid dan Mohammad, merekonstruksi semua tempat suci, memperbaiki semua warisan Islam yang penting. Dari 1848 hingga 1860, biaya perbaikan telah mencapai 700 ribu Poundsterling. Sebagian besar dana diperoleh dari uang yang terkumpul di makam Rasulullah. Tindakan Barbar Kedua Kaum Wahabi Kerajaan Ottoman telah mempercantik Madinah dan Mekah dengan memperbaiki semua bangunan keagamaan dengan arsitektur bercita rasa seni tinggi. Richard Burton, yang berkunjung ke makam Rasulullah tahun 1853 dengan menyamar sebagai muslim asal Afghanistan dengan nama Abdullah mengatakan Madinah dipenuhi 55 mesjid dan kuburan suci. Orang Inggris lain yang datang ke Madinah tahun 1877-1878 melukiskan keindahan yang setara dengan Istambul. Ia menulis tentang dinding putih, menara berhias emas dan rumput yang hijau. Tahun 1924 Wahabi masuk ke Hijaz untuk kedua kalinya Untuk kedua kalinya pula pembantaian dan perampasan dilakukan. Orang-orang di jalan dibantai. Tak terkecuali perempuan dan anak-anak jadi korban. Rumah-rumah diratakan dengan tanah. Awn bin Hashim menulis: lembah-lembah dipenuhi kerangka manusia, darah kering berceceran di mana-mana. Sulit untuk menemukan pohon yang tidak ada satu atau dua mayat tergeletak di dekat akarnya. Madinah akhirnya menyerah setelah digempur habis Kaum Wahabi. Semua warisan Islam dimusnahkan. Hanya pusara Nabi SAW yang tersisa. Ibnu Jabhan (Ulama Wahabi) memberikan alasan mengapa ia merasa harus meratakan makam Nabi SAW, “Kami tahu nisan di makam Rasulullah bertentangan dengan akidah dan mendirikan mesjid di pemakamannya adalah dosa besar.” Pusara Sang Syahid Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi) beserta syahid perang Uhud lainnya dihancurkan. Masjid Nabi dilempari. Setelah protes dari Kaum Muslim sedunia Ibnu saud berjanji akan memperbaiki bangunan bersejarah tersebut. Namun janji itu tidak pernah ditepati. Ibnu Saud juga berjanji Hijaz akan dikelola pemerintahan multinasional, khsusnya menyangkut Madinah dan Mekah. Namun janji itu tinggalah janji. Tahun 1925 giliran Janat al-Mulla pemakaman di Mekah dihancurkan. Ikut juga dihancurkan rumah tempat Rasulullah dilahirkan. Sejak itulah hari duka untuk semua muslim di jagat raya. Tidakkah mengherankan Kaum Wahabi menghancurkan makam, pusara mulia dan semua tempat-tempat bersejarah bagi dunia Islam (semuanya diam tak bergerak), sementara itu raja-raja Saudi dijaga dengan ketat mengabiskan jutaan dolar? Hujan Protes Tahun 1926 protes massal Kaum Muslim bergerak di seluruh dunia. Resolusi diluncurkan dan daftar kejahatan Wahabi dibuat. Isinya antara lain: 1. Penghancuran dan penodaan tempat suci, di antaranya rumah kelahiran Nabi, pusara Bani Hasyim di Mekah dan Jannat al-Baqi (Madinah), penolakan Wahabi pada muslim yang melafalkan al-Fatihah di makam-makam suci tersebut. 2. Penghancuran tempat ibadah di antaranya Masjid Hamzah, Masjid Abu Rasheed, dan pusara para Imam dan sahabat. 3. Campurtangan pelaksanaan ibadah haji. 4. Memaksa muslim mengikuti inovasi Wahabi dan menghapus aturan atas keyakinan yang diajarkan para Imam mazhab. 5. Pembantaian para sayid di Thaif, Madina, Ahsa dan Qatif. 6. Meratakan kuburan para Imam di al-Baqi yang sangat di hormati kaum Syiah. Protes yang sama bermunculan di Iran, Irak, Mesir, Indonesia dan Turki. Mereka mengutuk tindakan barbar Saudi Wahabi. Beberapa ulama menulis traktat dan buku untuk mengabarkan dunia fakta-fakta yang terjadi di Hijaz adalah konspirasi karya Yahudi melawan Islam dengan berkedok Tauhid. Tujuan utamanya adalah menghapus secara sistematis akar sejarah Kaum Muslim sehingga nantinya Kaum Muslim kehilangan asal-usul keagamaannya. Tindakan barbar Kaum Wahabi boleh jadi menginspirasi peristiwa bersejarah lainnya. Sejarah perang dunia kedua mengingatkan kita akan kekejaman Nazi Jerman. Orang-orang Yahudi melarikan diri setelah dikejar-kejar untruk dibunuh Nazi. Kekejaman Hitler diperingati dunia (khususnya Jerman dan sekutunya). Kini Nazi dilarang dan orang yang mengusung simbol-simbolnya bisa dihukum dan diusir dari Jerman. Hitler dan Nazi Jerman membantai jutaan Yahudi (versi Ahmadinejad tidak mungkin sebanyak itu). Hitler tidak merusak bangunan karya Yahudi. Hitler tidak merusak kuburan. Bandingkan dengan tindakan Kaum Wahabi yang tidak saja membunuh dan mengusir orang hidup tapi juga orang-orang yang sudah wafat juga ikut “dibunuh!!!” Berikut ini daftar makam dan tempat yang juga dihancurkan Kaum Wahabi: 1. Pemakaman al-Mualla di Mekah termasuk pusara isteri tercinta Nabi, Sayidah Khadijah binti Khuwailid, makam Ibunda Rasul Siti Aminah binti Wahhab, makam pamananda Rasul Abu Thalib (Ayahanda Ali bin Abu Thalib) dan makam kakek Nabi Abdul Muthalib 2. Makam Siti Hawa di Jedah 3. Makam ayahanda Rasul Abdullah bin Abdul Muthalib di Madinah 4. Rumah Duka (Baytl al-Ahzan) Sayidah Fatimah di Madinah 5. Masjid Salman al-Farisi di Madinah 6. Masjid Raj’at ash-Shams di Madinah 7. Rumah Nabi di Madinah setelah hijrah dari Mekah 8. Rumah Imam Ja’far al-Shadiq di Madinah 9. Komplek (mahhalla) bani Hasyim di Madinah 10. Rumah Imam Ali bin Abi Thalib tempat Imam Hasan dan Imam Husein dilahirkan 11. Makam Hamzah dan para syuhada Uhud di gunung Uhud Diterjemahkan dari HISTORY OF THE CEMETERY OF JANNAT AL-BAQI Diposkan oleh H. Faiq Abdullah di 09:01 1 komentar: Label: Ahbabul Musthofa Solo, Habib Syech, makam baqi 20 Februari, 2011 40 Keistimewaan Wanita Menurut Islam Berikut merupakan keistimewaan wanita menurut Islam, menunjukkan betapa Islam begitu menghormati dan menghargai para wanita yang sholehah. Berbahagialah engkau wahai bidadari penghuni syurga...... ! 1. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang pria yang soleh. 2. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah S.W.T. dan orang yang takutkan Allah S.W.T. akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya. 3. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. 4. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak pria. Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah- olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S. 5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W.) di dalam syurga. 6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga. 7. Daripada Aisyah r.a. “Barang siapa yang diuji dengan se Suatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka. 8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu. 9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu. 10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab. 11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya). 12. Aisyah r.a. berkata “Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W., siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, “Suaminya.” “Siapa pula berhak terhadap pria?” tanya Aisyah kembali, Jawab Rasulullah S.A.W. “Ibunya.” 13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dia kehendaki. 14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun). 15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T. menatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan. 16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T. 17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya. 18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan. 19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T. 20. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali. 21. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1,000 pria yang jahat. 22. Rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil. 23. Wanita yang memberi minum air susu ibu (asi) kepada anaknya daripada badannya (susu badannya sendiri) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap titik susu yang diberikannya. 24. Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad. 25. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat. 26. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut. 27. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat. 28. Wanita yang memerah susu binatang dengan “bismillah” akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan. 29. Wanita yang menguli tepung gandum dengan “bismillah”, Allah akan berkatkan rezekinya. 30. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah. 31. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari. 32. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari. 33. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji. 34. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid. 35. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat. 36. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo(2½ thn),maka malaikat-malaikat dilangit akan khabarkan berita bahwa syurga wajib baginya. Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa. 37. Jika wanita memicit/mijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak. 38. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga. 39. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat. 40. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya yaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah. Diposkan oleh H. Faiq Abdullah di 23:54 Tidak ada komentar: Label: 40 Keistimewaan Wanita Menurut Islam, Ahbabul Musthofa Solo 13 Februari, 2011 PENGAJIAN AKBAR MAULID NABI BESAR MUHAMMAD SAW Diposkan oleh H. Faiq Abdullah di 04:19 1 komentar: Label: Habib Syech, MAULID NABI, PENGAJIAN 28 November, 2010 OBAT KANGKER PALING AMPUH Selama ini kita tahu bahwa kanker hanya bisa diobati dengan terapi kemo. Namun tampaknya persepsi ini harus dihapus dan dibuang sejauh-jauhnya. Kenapa? Karena sebenarnya ada obat alami untuk membunuh sel kanker yang kekuatannya SEPULUH RIBU KALI LIPAT lebih ampuh dibanding terapi kemo. Obat alami ini adalah buah yang familiar dengan orang Indonesia. Tapi kenapa kita tidak tahu ? Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini serapat2nya, mereka ingin dana riset yang di keluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya di jual ke pasar dunia… Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon graviola ini. Pohonnya rendah, di brazil dinamai "Graviola", di Spanyol "Guanabana" bahasa inggrisnya "soursop". Di Indonesia, ya buah sirsak. Buahnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau di buat jus. Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali system syaraf yang kurang baik. Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Science Institute bagi orang2 amerika adalah institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini. Fakta yang mencengangkan adalah : jauh dipedalaman hutan amazon, tumbuh "pohon ajaib", yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa2 yang akan datang. Riset membuktikan "pohon ajaib" dan buahnya ini bisa : • Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, Tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo. •Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan. •Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan. •Energi meningkat dan penampilan fisik membaik. Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika. Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya. Hasil test dari ekstrak ( sari ) buah ini adalah; - Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas. - Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamicin dan Terapi Kemo yang biasa di gunakan. - Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel2 sehat. Riset telah di lakukan secara ekstensive pada pohon "ajaib" ini, selama bertahun-tahun tapi kenapa kita tidak tahu apa2 mengenai hal ini ? jawabnya adalah : begitu mudah kesehatan kita, kehidupan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan. Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini. Ternyata beberapa bagian dari pohon ini : Kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika selatan untuk menyembuhkan : sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan reumatik. Dengan bukti2 ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan dana dan sumber daya manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker. Tapi… kisah Graviola hampir berakhir disini. Kenapa? Dibawah undang2 federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatenkan. Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa/cloning dari Graviola ini agar bisa di patenkan sehingga dana yang di keluarkan untuk riset dan aneka test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar. Tapi usaha ini tidak berhasil. Graviola tidak bisa di-kloning. Perusahaan gigt jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk riset dan aneka test. Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar ber-angsur2 memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini. Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari team riset tidak tega melihat kekejaman ini terjadi. Dengan mengorbankan karirnya, dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengupulkan bahan2 alami dari hutan amazon untuk pembuatan obat. Ketika para pakar risetdari Health Science Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang efektif. The National Cancer InstD Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh selitute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak di publikasikan.%0 kanker yang luar biasa pada uji coba yang di lakukan leh 20 Laboratorium Independence yang berbeda. Suatu studi yang di publikasikan oleh The Journal of Natural Products meyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di korea selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsure kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamicin dan Terapi Kemo. Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah : Graviola bisa menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh/terganggu . Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel2 reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul efek negatif : rasa mual dan rambut rontok. Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker : prostate, pancreas, dan Paru2. Setelah selama kurang lebih dari 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari lembaga2 tersebut di atas. Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budidayakan dan di panen oleh orang2 pribumi Brazil, kini bisa di peroleh di Amerika. Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker. Untuk pencegahan: disarankan makan atau minum jus buah sirsak. Untuk penyembuhan: - 10 buah daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) dicampur ke dalam 3 gelas air dan direbus terus hingga menguap dan air tinggal 1 gelas saja. - Air yang tinggal 1 gelas diminumkan ke penderita setiap hari 2 kali. - Setelah minum, efeknya katanya badan terasa panas, mirip dengan efek kemoterapi. - Dalam waktu 2 minggu, hasilnya bisa dicek ke dokter, katanya cukup berkhasiat. Daun sirsak ini katanya sifatnya seperti kemoterapi, bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal. Sedangkan kemoterapi masih ada efek membunuh juga sebagian sel sel yang normal. Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis2 kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun. Diposkan oleh H. Faiq Abdullah di 19:38 3 komentar: Label: Ahbabul Musthofa Solo, Habib Syech, Obat Kangker 15 November, 2010 Release CD Qosidah Terbaru Vol. 8 Awal November ini, Ahbaabul Musthofa Record kembali merelease CD Qosidah Habib Syech bin Abdulqodir Assegaf, yg berisi Qosidah2 terbaru dengan hit Qosidah Yaa Hanaana, selama 2 minggu peluncurannya, CD Qosidah Vol. 8 ini , telah banyak mendapat kesan di hati para Pencinta Qosidah, terbukti dengan terjualnya sampai dengan 5.000 keping CD. Semoga dengan mendengarkan CD Qosidah ini dapat menambah ketaqwaan kita kepada Sang Pencipta Semesta Allah SWT, dan lebih Mencintai lagi Rosullullah Muhammad SAW. Terimakasih buat para Pecinta Qosidah, semoga bisa bermanfaat bagi Ummat...Amin Diposkan oleh H. Faiq Abdullah di 17:32 1 komentar: Label: Ahbabul Musthofa Solo, CD Qosidah terlaris, Habib Syech, Lagu Islami, Qosidah 19 Juli, 2010 Yang Ter Didunia Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya “Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?” Murid-muridnya menjawab “orang tua, guru, kawan, dan sahabatnya”. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “MATI“. Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185). Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan. “Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?” Murid-muridnya menjawab “negara Cina, bulan, matahari dan bintang-bintang”. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah “MASA LALU“. Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama. Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan. “Apa yang paling besar di dunia ini?” Murid-muridnya menjawah “gunung, bumi dan matahari”. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “NAFSU” (Al A’Raf 179). Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka. Pertanyaan selanjutnya adalah, “Apa yang paling berat di dunia ini?” Ada yang menjawab “besi dan gajah”. Semua jawaban adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah “MEMEGANG AMANAH” (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya. Pertanyaan yang selanjutnya adalah, “Apa yang paling ringan di dunia ini?“. Ada yang menjawab “kapas, angin, debu dan daun-daunan”. Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHALAT. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan shalat, gara-gara aktivitas kita meninggalkan shalat. Dan pertanyaan terahkir adalah, “Apakah yang paling tajam di dunia ini?”. Murid-muridnya menjawab dengan serentak, “pedang”. Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah “LIDAH MANUSIA“. Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri. Diposkan oleh H. Faiq Abdullah di 03:28 1 komentar: Label: Ahbabul Musthofa Solo, Imam Ghozali 11 Juni, 2010 Wanita Setara 1000 Laki - Laki Di sebuah masjid di perkampugan di negara timur tengah ada kisah nyata, Ketika itu menjelang matahari terbenam.namun di kejauha masih ada sekelompok anak-anak sedang Menggaji di sebuah surau, di Temani oleh guru mereka, kebetulan mereka sedang belajar Al Quran dan di bimbing oleh sang guru itu sendiri. Tiba-tiba masuk seorang anak kecil yang ingin bergabung bersama mereka, usinya sekitar 9 tahun.namun Sebelum mempersilahkan anak kecil tadi bergabung dengan kelompok yang lain, sang guru berinisiatif Melihat kemampuaya. Kemudian sang guru bertanya: “Apakah kamu hafal surat Dalam Al Quran?” Anak itu menjawab: “Ya” jawabnya singkat Sang guru melanjutkan: “Kalau begitu coba kamu hafalka surat dalam jus Amma?” Kemudian Sang anak: “Membacakan Beberapa surat yang ada dalam jus Amma dan membacanya dengan lancar”. Ternyata sang guru semakin penasaran, dengan kehadiran tamu kecilnya itu, guru Menanyakan Kemudian lagi “Apakan kamu hafal surat tabaraka (Al Muluk)?” Sang Anak menjawab: “ya” Kemudian membacanya lagi, ternyata anak kecil tadi membaca dengan baik dan bernyanyi Lancar.Kemudian guru tidak berhenti sampai di situ, sang guru bertanya lebih jauh, “Apakah kamu hafal surat An Nahl?” Sang anak menjawab “ya “dan membacanya dengan baik dan lancar pula.Kemudian guru menguji bernyanyi dengan surat yang lebih panjang,” Apkah kamu hafal surat Al Baqarah? “Sang anak menjawab dengan jawaban yang sama, kemudian membaca dengan baik dan benar.Akhirnya guru bertanya, untuk yang terakhir kalinya “Apakah kamu hafal Al Quran” Sang anak menjawab “Ya”. Kemudian guru mempersilahkan anak tadi bergabung bersama kelompoknya, menjelang Magrib menemui guru setelah anak kecil tadi, berpesan “Besok, Jika kamu datang lagi ke masjid ini, tolong ajaklah orang tuamu. Aku akan Berkenalan dengan mereka” Baik “jawab sang anak. Ke esokan harinya. Bertemulah sang guru dengan ayah anak itu, namun guru tersebut sedikit terkaget-kaget dan keheranan. Sebelum itu berlangsung lama, sang ayah menjelaskan “aku tahu, anda tidakakan percaya aku adalah ayah dari anak ini.namun rasa heran anda kan aku jawab, Bahwa di belakang anak ini ada seorag ibu yang kekuatanya sama dengan seribu laki-laki. aku katakan pada anda Bahwa di rumah, aku masih memiliki tiga anak yang semuanya hafal Al Quran Sedangkan anakku yang perempuan berumur 4 tahun telah hafal jus amma. Bagaimana ibunya bisa Melakukan itu? “Tanya guru itu dengan kebingungan... Diposkan oleh H. Faiq Abdullah di 03:11 3 komentar: Label: Ahbabul Musthofa Solo, Habib Syech, Muslimah Posting Lama Beranda Langganan: Entri (Atom) Blog Creator Foto Saya H. Faiq Abdullah Surakarta / Solo, Jawa Tengah, Indonesia Putra ke empat dari empat bersaudara,putra H.Abdullah Bin Alwy Al-Habsyi. Kelahiran Solo, 13 Januari 1977. Alamat; Semanggi Rt.04/14. Gg.Serayu 2 No.27 Surakarta. Lihat profil lengkapku Habib Abubakar Bin Muhammad Assegaf Habib Abubakar Bin Muhammad Assegaf Beliau sering disebut Habib Abubakar Gersik Habib Alwy Bin Ali Al-Habsyi Habib Alwy Bin Ali Al-Habsyi Pendiri Masjid Riyadh-Solo dan Putra bungsu Habib Ali Bin Muhammad Al-Habsyi (Simtodduror) Habib Abdulkadir bin Abdurrahman Assegaf Habib Abdulkadir bin Abdurrahman Assegaf Adalah ayahanda Habib Syech. Beliau juga imam besar masjid Assegaf-Solo yang terkenal Ahlaqnya dalam menerima tamu. Beliau berpulang kerahmad Allah Ta'ala pada hari Jum'at, ketika dalam sujud terakhir sebagai imam. Masa hidupnya di isi dengan menjaga kemakmuran masjid Assegaf, tiada waktu tersisa kecuali ibadah dan masjid yang selalu menjadi pemikirannya. Beliau adalah figur seorang ayah yang menjaga keluarganya tetap dalam ridho Allah Ta'ala. Habib Sholeh Bin Muhsin Al-Hamid Habib Sholeh Bin Muhsin Al-Hamid Beliau sering disebut dengan Habib Sholeh Tanggul Habib M.Anis Bin Alwy Al-Habsyi Habib M.Anis Bin Alwy Al-Habsyi Habib Muhammad Anis (Habib Anis) lahir di Garut Jawa Barat, Indonesia pada tanggal 5 Mei 1928. Ayah beliau adalah Habib Alwi. Sedangkan ibu beliau adalah syarifah Khadijah. Ketika beliau berumur 9 tahun, keluarga beliau pindah ke Solo. Setelah berpindah-pindah rumah di kota Solo, ayah beliau menetap di kampung Gurawan, Pasar Kliwon Solo. Sejak kecil, Habib Anis dididik oleh ayah sendiri, juga bersekolah di madrasah Ar-Ribathah, yang juga berada di samping rumahnya. Pada usia 22 tahun, beliau menikahi Syarifah Syifa binti Thaha Assagaf, setahun kemudian lahirlah Habib Ali. Tepat pada tahun itu juga, beliau menggantikan peran ayah beliau, Habib Alwi yang meninggal di Palembang. Habib Abdullah bin Alwi Al Habsyi adik beliau menyebut Habib Anis waktu itu seperti “anak muda yang berpakaian tua”. Habib Anis merintis kemaqamannya sendiri dengan kesabaran dan istiqamah, sehingga besar sampai sekarang. Selain kegiatan di Masjid seperti pembacaan Maulid simthud-Durar dan haul Habib Ali Al-Habsyi, juga ada khataman Bukhari pada bulan sya’ban, khataman Ar-Ramadhan pada bulan Ramadhan. Sedangkan sehari-hari beliau mengajar di zawiyah pada tengah hari. Pada waktu muda, Habib Anis adalah pedagang batik, dan memiliki kios di pasar Klewer Solo. Kios tersebut ditunggui Habib Abdullah dan Habib Ali yang semuanya adik beliau. Namun ketika kegiatan di masjid Ar-Riyadh semakin banyak, usaha perdagangan batik dihentikan. Habib Anis duduk tekun sebagai ulama. Dari perkawinan dengan Syarifah Syifa Assagaf, Habib Anis dikaruniai enam putera yaitu Habib Ali, Habib Husein, Habib Ahmad, Habib Alwi, Habib Hasan, dan Habib AbdiLlah. Semua putera beliau tinggal di sekitar Gurawan. Dalam masyarakat Solo, Habib Anis dikenal bergaul lintas sektoral dan lintas agama. Dan beliau netral dalam dunia politik. Dalam sehari-hari Habib Anis sangat santun dan berbicara dengan bahasa jawa halus kepada orang jawa, berbicara bahasa sunda tinggi dengan orang sunda, berbahasa indonesia baik dengan orang luar jawa dan sunda, serta berbahasa arab Hadrami kepada sesama Habib. Penampilan beliau rapi, senyumnya manis menawan, karena beliau memang murah senyum dan memiliki tahi lalat di dagu kanannya. Beberapa kalangan menyebutnya The smilling Habib. Habib Anis sangat menghormati tamu, bahkan tamu tersebut merupakan doping semangat hidup beliau. Beliau tidak membeda-bedakan apahkah tamu tersebut berpangakat atau tidak, semua dijamunya dengan layak. Semua diperlakukan dengan hormat. Saat ‘Idul Adha Habib Anis membagi-bagikan daging korban secara merata melalui RT sekitar Masjid Ar-Riyadh dan tidak membedakan Muslim atau non Muslim. Kalau dagingnya sisa, baru diberikan ke daerah lainnya. Jika ada tetangga beliau atau handai taulan yang meninggal atau sakit, Habib Anis tetap berusaha menyempatkan diri berkunjung atau bersilautrahmi. Menjelang hari raya Idul Fitri Habib Anis juga sering memberikan sarung secara Cuma-Cuma kepada para tetangga, muslim maupun non muslim. “Beri mereka sarung meskipun saat ini mereka belum masuk islam. Insya Allah suatu saat nanti dia akan teringat dan masuk islam.” Demikian salah satu ucapan Habib Anis yang ditirukan Habib Hasan salah seorang puteranya. Tokoh ulama yang khumul lagi wara`, pemuka dan sesepuh habaib yang dihormati, Habib Anis bin Alwi bin Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi berpulang kembali menemui Allah s.w.t. pada tanggal 14 Syawwal 1427 H bersamaan 6 November 2006 dalam usia 78 tahun. Beliau dimakamkan dikomplek Masjid Riyadh Solo, Jawa Tengah. Habib Abdullah Bin Alwy Al-Habsyi Habib Abdullah Bin Alwy Al-Habsyi Syeh Muhammad Hisyam Kabani Syeh Muhammad Hisyam Kabani Tokoh sufi internasional Syeh Muhammad Hisyam Kabani Syeh Muhammad Hisyam Kabani Tokoh sufi internasional Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsyi Habib Muhammad Anis bin Alwiy Al-Habsyi Painting by Ahmad Gumjabal HABIB SYECH bin Abdulkadir Assegaf Loading... SAHABAT SAHABAT Hb.Syech dan Ustd.Sa'dulloh Habib Syech Bin Abdulkadir Assegaf Habib Syech Bin Abdulkadir Assegaf Memimpin Majelis Sholawat dan Maulid Menerima Kunjungan Menerima Kunjungan Tamu dari Libanon Habaib Ahbabul Musthofa Habaib Ahbabul Musthofa Habib Muhammad Alkaff Habaib Ahbabul Musthofa Habaib Ahbabul Musthofa Habib Ali Zainal Abidin bin Husain Assegaf Maulid Di Pekalongan Maulid Di Pekalongan Habib Lutfi dan Habib Syech Maulid Di Ps.Kliwon Kudus Maulid Di Ps.Kliwon Kudus Bersama Bupati Kudus & KH.Sya'roni WAKTU AHBABUL MUSTHOFA Maulid Simthut Duror Loading... PENGUNJUNG AHBABUL MUSTHOFA Counter Powered by RedCounter Pengikut THIS BLOG DESIGNED BY THIS BLOG DESIGNED BY ADVERTISING & PROMOTION RADIO AL-HIDAYAH FM

afghanistan war article

The War in Afghanistan began on 7 October 2001,[17] as the armed forces of the United States, the United Kingdom, Australia, France, and the Afghan United Front (Northern Alliance) launched Operation Enduring Freedom. Following the September 11 attacks on the U.S., the George W. Bush administration organized an allied invasion to dismantle the terrorist organization and end its use of Afghanistan as a base. The U.S. also intended to remove the fundamentalist Taliban regime from power, which it had gained by armed force, and create a viable democratic state. The Northern Alliance leader Ahmad Shah Massoud had been assassinated on 9 September 2001, and, in the September 11 attacks in the U.S., nearly 3,000 civilians were killed in New York City, Arlington, Virginia, and Shanksville, Pennsylvania. The U.S. identified al-Qaeda, an organization based in, operating out of, and allied with the Taliban's Islamic Emirate of Afghanistan, as the perpetrators of the attacks. In the first phase of Operation Enduring Freedom, ground forces of the Afghan United Front working with teams of U.S. and British Special Forces and with U.S. air support, ousted the Taliban regime from power in Kabul and most of Afghanistan in a matter of weeks. Most of the senior Taliban leadership fled to neighboring Pakistan, some being flown out in the Kunduz airlift. The democratic Islamic Republic of Afghanistan was established and an interim government under Hamid Karzai was created which was also democratically elected by the Afghan people in the 2004 general elections. The International Security Assistance Force (ISAF) was established by the U.N. Security Council at the end of December 2001 to secure Kabul and the surrounding areas. This was after the U.S. sought to make sure that it would not interfere with its ongoing counterterrorism initiatives in the country, changing the originally titled "International Security Force" to ISAF.[18] NATO assumed control of ISAF in 2003. ISAF includes troops from 42 countries, with NATO members providing the core of the force.[19] The stated aim of the invasion was to find Osama bin Laden and other high-ranking al-Qaeda members to be put on trial, to destroy the organization of al-Qaeda, and to remove the Taliban regime which supported and gave safe harbor to it. In 2003, Taliban forces started an insurgency campaign against the democratic Islamic Republic and the presence of ISAF-troops in Afghanistan.[20][21] Their headquarters are alleged to be in or near Quetta, Pakistan.[22] Since 2006, Afghanistan has experienced a dramatic increase in Taliban-led insurgent activity.[23][24] Since the coalition intervention in 2001, more than 5.7 million refugees have returned to Afghanistan.[1] More than a decade into the war, NATO forces continued to battle the widespread Taliban insurgency, and by 2011 the war has expanded into the tribal areas of neighboring Pakistan.[25] The War in Afghanistan had become the United States' second-longest war. On 2 May 2011, U.S. forces raided the urban compound of Osama bin Laden and killed him in Abbotabad, Pakistan. On 21 May 2012 the leaders of the NATO-member countries endorsed an exit strategy during the 2012 NATO Summit in Chicago. Fall of Kunduz Main article: Airlift of Evil Just as the bombardment at Tora Bora was stepped up, the siege of Kunduz that began on 16 November was continuing. Finally, after nine days of heavy fighting and American aerial bombardment, Taliban fighters surrendered to Northern Alliance forces on 25 November – 26 November. Shortly before the surrender, Pakistani aircraft arrived to evacuate intelligence and military personnel who had been in Afghanistan to aid the Taliban's ongoing fight against the Northern Alliance. However, during this airlift, it is alleged that up to five thousand people were evacuated from the region, including Taliban and al-Qaeda troops.[108][109][110] Battle of Qala-i-Jangi A U.S. Marine with the 15th Marine Expeditionary Unit leads a leatherneck to a security position after seizing a Taliban forward-operating base 25 November 2001 On 25 November, the day that Taliban fighters holding out in Kunduz surrendered and were being herded into the Qala-I-Janghi fortress near Mazar-I-Sharif, a few Taliban attacked some Northern Alliance guards, taking their weapons and opening fire. This incident soon triggered a widespread revolt by 300 prisoners, who soon seized the southern half of the complex, once a medieval fortress, including an armory stocked with small arms and crew-served weapons. One American CIA paramilitary operative who had been interrogating prisoners, Johnny Micheal Spann, was killed, marking the first American combat death in the war. The revolt was finally put down after seven days of heavy fighting between a Special Boat Service unit along with some U.S. Army Special Forces and Northern Alliance, AC-130 gunships and other aircraft took part providing strafing fire on several occasions, as well as a bombing airstrikes.[111] A total of 86 of the Taliban prisoners survived, and around 50 Northern Alliance soldiers were killed. The squashing of the revolt marked the end of the combat in northern Afghanistan, where local Northern Alliance warlords were now firmly in control. Consolidation: the taking of Kandahar U.S. Army Special Forces with Hamid Karzai in Kandahar province By the end of November, Kandahar, the Taliban's birthplace, was its last remaining stronghold, and was coming under increasing pressure. Nearly 3,000 tribal fighters, led by Hamid Karzai, a loyalist of the former Afghan king, and Gul Agha Sherzai, the governor of Kandahar before the Taliban seized power, pressured Taliban forces from the east and cut off the northern Taliban supply lines to Kandahar. The threat of the Northern Alliance loomed in the north and northeast. Meanwhile, nearly 1,000 U.S. Marines, ferried in by CH-53E Super Stallion helicopters and C-130s, set up a Forward Operating Base known as Camp Rhino in the desert south of Kandahar on 25 November. This was the coalition's first strategic foothold in Afghanistan, and was the stepping stone to establishing other operating bases. The first significant combat involving U.S. ground forces occurred a day after Rhino was captured when 15 armored vehicles approached the base and were attacked by helicopter gunships, destroying many of them. Meanwhile, the airstrikes continued to pound Taliban positions inside the city, where Mullah Omar was holed up. Omar, the Taliban leader, remained defiant although his movement only controlled 4 out of the 30 Afghan provinces by the end of November and called on his forces to fight to the death. On 6 December, the U.S. government rejected any amnesty for Omar or any Taliban leaders. Shortly thereafter on 7 December, Omar slipped out of the city of Kandahar with a group of his hardcore loyalists and moved northwest into the mountains of Uruzgan Province, reneging on the Taliban's promise to surrender their fighters and their weapons. He was last reported seen driving off with a group of his fighters on a convoy of motorcycles. Other members of the Taliban leadership fled into Pakistan through the remote passes of Paktia and Paktika Provinces. Nevertheless, Kandahar, the last Taliban-controlled city, had fallen, and the majority of the Taliban fighters had disbanded. The border town of Spin Boldak was surrendered on the same day, marking the end of Taliban control in Afghanistan. The Afghan tribal forces under Gul Agha seized the city of Kandahar while the U.S. Marines took control of the airport outside and established a U.S. base. Battle of Tora Bora Main article: Battle of Tora Bora Air strikes on Tora Bora Al-Qaeda fighters were still holding out in the mountains of Tora Bora, however, while an anti-Taliban tribal militia steadily pushed bin Laden back across the difficult terrain, backed by Delta Force, UK Special Forces and withering air strikes by the U.S. Facing defeat, the al-Qaeda forces agreed to a truce to give them time to surrender their weapons. In retrospect, however, many believe that the truce was a ruse to allow important al-Qaeda figures, including Osama bin Laden, to escape. On 12 December, the fighting flared again, probably initiated by a rear guard buying time for the main force's escape through the White Mountains into the tribal areas of Pakistan. Again, tribal forces backed by British and U.S. special operations troops and air support pressed ahead against fortified al-Qaeda positions in caves and bunkers scattered throughout the mountainous region. By 17 December, the last cave complex had been taken and their defenders overrun. A search of the area by U.S. and U.K. forces continued into January, but no sign of bin Laden or the al-Qaeda leadership emerged. It is almost unanimously believed that they had already slipped away into the tribal areas of Pakistan to the south and east. It is estimated that around 200 of the al-Qaeda fighters were killed during the battle, along with an unknown number of anti-Taliban tribal fighters. No American or British deaths were reported. Diplomatic and humanitarian efforts After the Taliban fled Kabul in November 2001 and left their stronghold, the southern city of Kandahar, in December 2001, it was generally understood that by then major al-Qaeda and Taliban leaders had fled across the border into Pakistan. To fill the political void, in December 2001 the United Nations hosted the Bonn Conference in Germany. The meetings of various Afghan leaders here were organized by the United Nations Security Council. The Taliban were not included. Participants included representatives of four Afghan opposition groups. Observers included representatives of neighbouring and other involved major countries, including the United States. The result was the Bonn Agreement which created the Afghan Interim Authority that would serve as the “repository of Afghan sovereignty” and outlined the so-called Petersberg Process, a political process towards a new constitution and choosing a new Afghan government. United Nations Security Council Resolution 1378 of 14 November 2001, included "Condemning the Taliban for allowing Afghanistan to be used as a base for the export of terrorism by the al-Qaeda network and other terrorist groups and for providing safe haven to Osama bin Laden, al-Qaeda and others associated with them, and in this context supporting the efforts of the Afghan people to replace the Taliban regime".[112] To help provide security to support this Afghan Interim Authority, the United Nations authorized an international force – the International Security Assistance Force (ISAF) – with a mandate to help the Afghans maintain security in Kabul and surrounding areas. Before the U.S.-led invasion, there were fears that the invasion and resultant disruption of services would cause widespread starvation and refugees. The United Nations World Food Programme temporarily suspended activities within Afghanistan at the beginning of the bombing attacks but resumed them after the fall of the Taliban.

Rabu, 06 Februari 2013

eagle eye (article)

Eagle Eye

From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search
Eagle Eye

Theatrical release poster
Directed by D. J. Caruso
Produced by Alex Kurtzman
Roberto Orci
Pat Crowley
Screenplay by John Glenn
Travis Adam Wright
Dan McDermott
Hillary Seitz
Story by Dan McDermott
Starring Shia LaBeouf
Michelle Monaghan
Rosario Dawson
Michael Chiklis
Anthony Mackie
Billy Bob Thornton
Music by Brian Tyler
Cinematography Dariusz Wolski
Editing by Jim Page
Studio KO Parae Products
Goldrest Pictures
Distributed by DreamWorks Pictures
Release date(s)
  • September 26, 2008
Running time 118 minutes
Country United States
Language English
Budget $80 million[1]
Box office $178,966,569 (worldwide)[1]
Eagle Eye is a 2008 American thriller film directed by D. J. Caruso and starring Shia LaBeouf and Michelle Monaghan. The two portray a young man and a single mother who are brought together and coerced by an anonymous caller (Julianne Moore) into carrying out a plan by a possible terrorist organization. The film was released in regular 35mm theaters and IMAX theaters.

Contents

Plot

Jerry Shaw (Shia LaBeouf) is a Stanford University dropout who learns that his identical twin brother Ethan, a US Air Force first lieutenant, has been killed. Following the funeral, Jerry is surprised to find $750,000 in his bank account. He later finds his apartment filled with weapons, ammonium nitrate, classified DOD documents, and forged passports. He receives a phone call from a woman who says the FBI is about to arrest him and that he needs to run.
Disbelieving, Jerry is caught by the FBI and interrogated by Supervising Agent Tom Morgan (Billy Bob Thornton). While Morgan is conferring with Air Force OSI Special Agent Zoe Pérez (Rosario Dawson), the woman on the phone arranges for Jerry's escape and directs him to Rachel Holloman (Michelle Monaghan), a single mother. The woman on the phone is coercing Rachel by threatening her son Sam (Cameron Boyce), who is en route to the Kennedy Center with his school band. The woman on the phone helps the two avoid the Chicago police and FBI, with the ability to control networked devices, including traffic lights, mobile phones, automated cranes, and even power lines.
Meanwhile, the woman on the phone redirects a powerful DOD crystalline explosive (hexamethylene) to a gemcutter who cuts and fits it to a necklace. Another man (Anthony Azizi) is manipulated into stealing Sam's trumpet from Chicago and fitting the crystal's sonic trigger into the piping before forwarding it to Sam in Washington, D.C.
Agent Perez is summoned by Secretary of Defense George Callister (Michael Chiklis) to be read into Ethan's job at the Pentagon. Ethan monitored the DOD's top secret intelligence-gathering supercomputer, the Autonomous Reconnaissance Intelligence Integration Analyst (ARIIA; voiced by Julianne Moore). Callister leaves Perez with Major William Bowman (Anthony Mackie) and ARIIA to sort out the Ethan Shaw investigation. Simultaneously, Rachel and Jerry learn that their mysterious woman is actually ARIIA, and she has "activated" them under the Constitution's authorization to recruit civilians for the national defense.
Perez and Bowman find evidence Ethan Shaw hid in ARIIA's chamber the night he died. After they leave to debrief Secretary Callister, ARIIA smuggles Jerry and Rachel into her observation theater under the Pentagon. Both groups learn that after her recommendation was ignored and a botched operation in Balochistan resulted in the deaths of American citizens, ARIIA concluded that "to prevent more bloodshed, the executive branch must be removed." Acting on behalf of "We the People", and citing the Declaration of Independence ("whenever any Form of Government becomes destructive of these ends, it is the Right of the People to alter or to abolish it"), ARIAA acted in compliance with Section 216 of the Patriot Act which "allows us to circumvent probable cause in the face of a national security threat, in this case, the chain of command itself."
Too late realized, Jerry has been brought by ARIIA to circumvent biometric locks his twin placed to prevent the system from realizing Operation Guillotine, a military simulation of how to keep the government running with the loss of all presidential successors. Because of Secretary Callister's concurrence with ARIIA's abort recommendation regarding Balochistan, he has been chosen as the designated survivor after the hexamethylene detonates at the State of the Union address (SOTU).
One of ARIIA's agents (Nick Searcy) extracts Rachel from the Pentagon and gives her a dress and the hexamethylene necklace to wear to the SOTU. Sam's school band has also been redirected to the United States Capitol to play for the president, bringing the trigger in Sam's trumpet and the explosive together. Jerry is recaptured by Agent Morgan, who has become convinced of Jerry's innocence. Though Morgan sacrifices himself to stop an armed MQ-9 Reaper sent by ARIIA, he first gives Jerry his weapon and ID with which to gain entrance to the Capitol. Arriving in the House Chamber, Jerry fires the handgun in the air to disrupt the concert before being shot and wounded by the Secret Service.
Days later, Secretary Callister reports that ARIIA has been decommissioned and that he recommends against building another; the Shaw twins, and Agents Perez and Morgan receive awards for their actions; and in the final scene, Jerry attends Sam's birthday party, earning thanks and a kiss from Rachel.

Cast

Production

Rosario Dawson receiving a safety briefing from Special Agent Patrick McGee while researching her role as an AFOSI agent.
Screenwriter Dan McDermott wrote the original script for Eagle Eye based on an idea by Steven Spielberg who had been inspired by Isaac Asimov's short story "All the Troubles of the World."[2] The studio DreamWorks then bought McDermott's script and set up the project to potentially be directed by Spielberg. When the director became busy with Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull, he dropped out of the project. Director D. J. Caruso, who directed the 1996 TV series High Incident under Spielberg's executive production, replaced the director in helming Eagle Eye, with Spielberg remaining as executive producer.[3] In June 2007, actor LaBeouf who was involved in Spielberg's and Caruso's 2007 film Disturbia and Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull, re-joined the director and executive producer to star as the lead in Eagle Eye. McDermott's script was rewritten by screenwriters John Glenn, Travis Wright, and Hillary Seitz in preparation for production.[4] Filming began on November 6, 2007[5] and wrapped in February 2008.[6] The film's visual effects were created by Sony Pictures Imageworks.[7]
Caruso said by the time the film came to fruition twelve years later, "the technology had finally caught up to the storytelling... Everybody has a BlackBerry on their belt, and we think we're constantly being tracked. It's less science fiction than when Steven (Spielberg) conceived it."[8] Caruso wanted to bring a gritty, 1970s-era sensibility to the film. Accordingly, a key chase scene in a high-tech package-processing hub on conveyor belts was shot without the use of computer-generated imagery. "It was like Chutes and Ladders for adults. It was pretty dangerous, and a lot of fun."[8] While filming the scene, Monaghan suffered a welt after a cable brushed her neck and Caruso hit his head on a protruding bolt, requiring stitches.[8]

Music

The music to Eagle Eye was written by composer Brian Tyler, who recorded the score with an 88-piece ensemble of the Hollywood Studio Symphony at the Sony Scoring Stage. The session was interrupted by the Chino Hills earthquake on July 29, 2008—and a recording of the quake hitting the scoring stage is online.[9]

Promotion

The official movie website features an ARG type of gameplay system to promote the film. The voice previewed behind the phone in multiple trailers contacts the player, placing them in unique experiences. This has been called the "Eagle Eye Freefall Experience". While official cast listings do not list the name of the actress behind the mysterious voice featured in the film and trailers, Rosario Dawson confirmed at the Hollywood premiere that it belongs to Julianne Moore.[10]

Critical reception

Eagle Eye received negative reviews from critics (with some being overwhelmingly so), primarily for its implausible storyline. As of 2 May 2012, the review aggregation site Rotten Tomatoes reported that 26% of critics gave the film positive reviews based on 178 reviews, with the consensus that the film is "a preposterously-plotted thriller that borrows heavily from other superior films."[11] Metacritic reported the film had an average score of 43 out of 100, based on 28 reviews—indicating mixed or average reviews.[12]
Roger Ebert of the Chicago Sun-Times gave Eagle Eye a score of two stars out of four, saying: "The word 'preposterous' is too moderate to describe Eagle Eye. This film contains not a single plausible moment after the opening sequence, and that's borderline. It's not an assault on intelligence. It's an assault on consciousness."[13] James Berardinelli of ReelViews gave the film one and a half stars out of four, saying: "This movie tests the viewing public's tolerance for enduring crass stupidity when the payoff is a series of repetitive, ADD-infected chase scenes. Director D.J. Caruso does a moderately good job of hiding how incredibly dumb this screenplay is by keeping things moving at such a whirlwind pace that a lot more seems to be happening than actually is. In reality, the chase scenes don't mean anything because they don't advance the plot—it's mice on a treadmill, running and running and not getting anywhere."[14] The Hollywood Reporter called it a "slick, silly techno thriller" and "Even those who surrender all disbelief at the door will be hard pressed not to smirk at some of wildly improbable plotting."[15]
Josh Rosenblatt of The Austin Chronicle enjoyed the film, calling it "good, manic fun plus a heavy dose of political intrigue adding up to two hours of clamorous, mind-numbing nonsense." Calling it "The Transporter 2 on crack."[16] William Arnold of the Seattle Post-Intelligencer also gave Eagle Eye a positive review, remarking that it's "engrossing as an intellectual puzzle" and "a solid thriller."[17] Mark Bell of Film Threat said: "the film isn't a complete waste of your time [...] but don't expect anything brilliant."[18] Neely Tucker of The Washington Post said that Eagle Eye is "sometimes entertaining" but "doesn't have much to say."[19] Robert Koehler of Variety felt that the film's "first 35 minutes sizzle" but "the story [becomes] near-parody in the final act."[20]

Box office

In its opening weekend, Eagle Eye grossed $29.1 million in 3,510 theaters in the United States and Canada, reaching the first place position at the box office.[21] As of February 15, 2009, it has grossed $178 million worldwide—$101.4 million in the United States and Canada and $76.6 million in other territories.[1] The budget of the film was $80 million.

Home media

Eagle Eye was released on DVD and Blu-ray only in select stores on December 26, 2008, exactly three months after its theatrical release, September 26, 2008. In the first week on the DVD sales chart, Eagle Eye sold 182,592 units which translated to $3.3m in revenue.[22] In the second week, however, sales rose tremendously to 1,044,682 for that week, opening at #1 and acquiring revenue of $18,862,151 for that week. As per the latest figures[when?], 2,181,959 units have been sold, bringing in $38,008,436 in revenue. This does not include Blu-ray sales/DVD rentals.[22]
The next day, it was released nationwide. iTunes released it a month later as a rental and buy.[23]

Mobile game

A mobile game based on the film was developed and published by Magmic Games. It was released for BlackBerry, Windows Mobile, BREW, and Java ME devices prior to the film's launch in early September. There are also two games on the film's web site.[24][25]

See also